Emas Putih jadi Primadona

Padang, Padek—Di tengah fluk­tuasi harga emas murn­i, saa­t ini banyak masyarakat me­lirik emas putih untuk per­hia­­san. Selain bentuknya me­narik, emas putih kadar 75 per­sen itu juga lebih murah dan harganya cenderung stabil d­i­banding harga emas 24 ka­rat. 

Pantauan Padang Ekspres di beberapa toko emas, harga emas murni turun menjadi Rp 1.160.000 dari sebelumnya Rp 1.265.000 per emas. Ini terjadi menyusul turunnya harga emas dunia sejak 15 September lalu, yang turun dari 1.330 per troy ons menjadi 1.315 per troy ons serta turunnya nilai dolar terhadap rupiah.

Pengelola toko mas Su­matera Jaya, Donil Mawardi me­­ngatakan, peminat emas pu­tih meningkat beberapa hari ter­akhir. Selain banyak model, har­ganya pun relatif murah di­banding emas kuning 24 ka­rat yang tengah mengalami pe­nurunan harga. Per­ban­dingan­nya, emas putih kadar 75 di­jual­n­ya seharga Rp 460.000 per gram. Sedangkan emas ku­ning 24 karat, kadar 75 berada di angka Rp 476.000 per gram.

“Emas putih kini lebih ba­nyak dicari pelanggan. Rata-rata penjualannya mengalami pe­ningkatan beberapa hari ini. Ge­lang dan cincin lebih banyak di­buru pelanggan,” ujar Donil ke­pada Padang Ekspres, ke­marin.

Meski emas putih tengah jadi primadona, emas murni 24 karat masih tetap diburu orang yang suka berinvestasi emas. “Sejak empat hari terak­hir harga emas 24 karat me­nga­­lami penu­runan karena ni­lai dolar ter­ha­dap rupiah tu­run,” ulasnya.

Begitu pula halnya di Toko Mas Murni. Karyawannya, Ang­gi Angraini meng­ung­kap­kan pelanggan kini mulai ber­alih ke emas putih, meski har­ga emas kuning mulai tu­run.  “Je­nis emas putih  berupa ge­lang percace, emas Dubai, ge­lang permata, dan gelang giok di­lapisi emas kuning kini te­ngah banyak di­minati. Se­dang­kan cincin, jenis permata yang pa­ling laris,“ terangnya, ke­marin.

Salah seorang pembeli emas, Ya­sinda Vebby, 41, me­nga­ku le­bih senang me­ngin­ve­s­ta­sikan uang­nya dalam ben­tuk berlian, dan emas pu­tih. Hal itu dilak­u­kan­­nya sejak pu­luhan tahun lalu. “Se­jak ma­sih usia 17 sudah me­ng­­inves­tasi­kan uang dalam ben­tuk ber­lian dan emas putih,” te­r­ang­nya saat ingin berbelanja emas di To­ko Sumatera Jaya, kemarin.

­Ibu yang memiliki usaha ad­ver­tising ini menjelaskan, ti­dak be­gitu dominan men­g­inves­ta­sikan uangnya dalam ben­tuk per­­hiasan. Dalam ben­tuk tanah pun dipilihnya, un­tuk keperluan ma­sa depan.